
Pasti diantara kita pernah mengalami kejadian seperti ini. Ketika masuk ke dalam suatu ruang, pandangan mata akan terfokus terhadap perabot yang berada dalam ruang tersebut. Semua jenis furniture punya desain yang menarik dengan tampilan yang sangat indah. Namun yang menjadi masalah adalah, kita merasakan ada sesuatu yang kurang sempurna pada ruang tersebut.
Dan ketika melakukan pengamatan lebih lanjut, ternyata sumber permasalahan itu terlatak pada konsep pemilihan perabot itu sendiri. Misalnya saja ukurannya yang terlalu besar atau kecil jika dibandingkan dengan ruang maupun bangunan yang ada. Atau bisa juga karena desain furniture tersebut meskipun terlihat sangat indah namun tidak sesuai dengan konsep penataan ruangnya.
Misalnya rumah itu menggunakan gaya modern atau minimalis, tapi jenis perabot furniture yang diletakan menggunakan gaya lain. Tentu hal ini akan menghasilkan kesan yang tidak selaras dan saling bertubrukan. Apalagi jika antara perabot furniture dan gaya desain ruangnya punya konsep yang jauh berbeda. Contohnya rumah bergaya minimalis namun perabot yang digunakan maupun hiasan lain yang berada di rumah tersebut kebanyakan menggunakan gaya etnik dan tradisional.
Bukan keindahan yang akan didapatkan, namun sistem pemilihan barang yang sama sekali tidak selaras ini membuat tampilan ruang menjadi rusak dan sama sekali tidak sedap dipandang mata. Tapi perlu juga dimengerti jika kesalahan seperti ini bisa saja terjadi dan dialami oleh siapa saja bahkan oleh orang yang sebenarnya punya keahlian untuk membuat desain interior.
Ada satu contoh yang lain lagi. Suatu saat ada orang yang membeli perabot dalam ukuran yang begitu besar. Setelah diantar ke rumah, ternyata furniture ini tidak bisa dimasukan dalam ruang sebab ruang tersebut ukurannya terlalu sempit atau ukuran plafonnya kalah tinggi dibandingkan dengan ketinggian furniture tersebut.
Menyelaraskan bentuk, ukuran bangunan serta furniture yang digunakan dalam ruang bisa dikatakan gampang -gampang susah. Oleh sebab itu sebagaimana yang diungkap beritabangunan melalui situsnya, hampir semua desainer terutama sekali desainer interior yang memberi nasihat atau saran agar tidak terlalu tergesa-gesa ketika membeli atau memilih furniture terutama dalam bentuk yang sudah jadi (built up).
Sebaiknya sebelum menentukan pilihan harus dipertimbangkan lebih dulu segala hal yang saling berhubungan seperti model dan gaya desainnya, kebutuhan serta kondisi bangunan atau ruang itu sendiri. Karena sebenarnya antara bangunan dan furniture sifatnya adalah saling melengkapi.
Sehingga keduanya juga butuh keselarasan yang tujuannya adalah untuk menghadirkan nuansa yang indah dan harmonis baik dilihat dari segi gaya atau model maupun penataannya. Dari sini bisa diketahui bila memilih furniture untuk harus disesuaikan dengan arsitetur rumah serta ruang yang nantinya digunakan untuk meletakan furniture tersebut. Bila ingin memunculkan karakter dengan konsep yang berlain tetap saja perbedaan ini harus disesuaikan secara tepat sesuai dengan kondisi.
Aapabila ukuran rumah dan ruang yang berada didalamnya tidak terlalu besar bahkan cenderung kecil dan sempit, maka sebaiknya menggunakan perabot furniture yang ukurannya tidak hanya kecil saja namun juga ramping dan kurus. Jika ditempatkan pada ruang kecil, furniture berukuran besar akan menimbulkan kesan yang terlalu berat di ruang itu.
Selain itu pilihlah yang warnanya punya sifat terang dan hindari penggunaan warna gelap. Warna terang akan membuat ruang jadi terasa lebih lega dan lebar dan tidak memunculkan kesan terlalu pengap. Selain itu disarankan agar memilih jenis furniture yang terdiri dari sartu gaya saja. Dan lebih bagus lagi jika furniture tersebut bersifat multifungsi sehingga bisa digunakan untuk dua keperluan atau lebih. Sehingga penggunaan space ruang bisa semakin diminimalkan.